Jumat, 23 Januari 2009

AWAL PERKEMBANGAN PENDIDIKAN TERBUKA DAN JARAK JAUH

Bentuk pendidikan yang paling tua dan saat ini masih ada adalah pendidikan pesantren. Pendidikan pesantren ini diperkirakan dimulai pada abad ke-15. salah satu pendidikan yang berbentuk pesantren adalah Pendidikan Taman Siswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara. Beliau mendirikan Taman Siswa dengan berpedoman pada empat asas perjuangan, yaitu:

1. Adanya hak seseorang untuk mengatur dirinya sendiri

2. Pengajaran harus mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaganya

3. Pengajaran jangan terlampau mengutamakan kecerdasan pikiran karena hal ini dapat memisahkan orang terpelajar dengan rakyat

4. Berkehendak untuk mengusahakan kekuatan diri sendiri.

Sedangkan pedoman dari Ki Hajar Dewantara sendiri adalah “Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani”.

Pada awal kemerdekaan banyak sekali diselenggarakan program pendidikan terbuka dan jarak jauh, yang tujuannya untuk mengisi kekosongan tenaga yang diperlukan untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan. Terbukti pada tahun 1950 pemerintah membentuk sebuah lembaga Balai Kursus Tertulis Pendidikan Guru (BKTPG) yang mendapat tugas untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar, dengan menyediakan berbagai paket belajar tertulis dalam bidang profesi kependidikan. Lembaga ini sekarang dikenal dengan Pusat Pengembangan Penataran Guru Tertulis. Dalam PELITA I digariskan kebijakan dalam GBHN untuk digunakannya siaran radio dan televisi untuk meningkatkan dan memeratakan mutu pendidikan. Dan menjelang akhir PELITA I pemerintah menetapkan suatu kebijakan yang berani yaitu dengan membangun sistem komunikasi dengan satelit domestik, sistem ini kemudian dikenal dengan nama SKSD Palapa.

Kemudian pada tahun 1972 dalam rangka kerja sama SEAMEO INNOTECH Center diselenggarakan suatu model pendidikan dasar yang disebut PAMONG (Pendidikan Anak oleh Masyarakat, Orang tua, dan Guru). Pada tahun 1974 Direktorat Pendidikan Masyarakat pada Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dan Olahraga, mulai mengembangkan paket belajar pendidikan dasar bagi orang dewasa yang disebut KEJAR PAKET A, KEJAR PAKET B (kemudian disambung dengan paket C). Istilah KEJAR merupakan akronim dari Kelompok Belajar atau Bekerja dan Belajar.

Setelah itu muncul lagi siaran radio untuk penataran guru SD dan diresmikan oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1974 dan pada tahun 1979 perintisan SMP Terbuka. Mulai dilaksanakan pada 5 lokasi yaitu di Lampung Selatan, Cirebon, Tegal, Jember, dan Lombok Barat.

Evaluasi komprehensif yang diselenggarakan pada tahun 1992 menunjukkan bahwa pada sistem SMP Terbuka memenuhi indikator kualitatif meliputi fleksibilitas, kelayakan, efisiensi, dan efektifitas.

Beranjak pada tahun 2000an pendidikan terbuka dan jarak jauh dapat kita jumpai baik itu lewat buku-buku, CD-ROM, Video langsung ke alamat peserta pendidikan jarak jauh. Perkembangn teknologi informasi yang sangat pesat dewasa ini, khususnya perkembangan teknologi internet turut mendorong berkembangnya konsep pendidikan jarak jauh (distance learning).

Tidak ada komentar: